| WELCOME TO MY SITE | LEAVE COMMENT ON THE POST AND RATE IT | ENJOY ♥ |

Wednesday, January 24, 2018

Thankyou, dear Stranger.

Hallo, stranger.


Pertemuan itu, dimulai.
Dimulai dari ketidaksengajaan yang berubah menjadi sesuatu yang selalu ku tunggu.
Dimulai dari ketidaksengajaan yang sampai saat ini mungkin bisa menjadi bencana.
Baik untukku atau untukmu.

Sore itu,
Kamu bergegas menginjak pedal,
Melaju bersama waktu.
Tak lama kamu menepi,
Aku berjalan menghampirimu.
Kamu tertegun,
Aku membisu.

Sungguh, aku tidak bisa berkata.
Lidahku terkunci dan ku tak bisa membukanya.
Tapi detik demi detik, kamu terus berusaha,
Berusaha meyakinkan aku, bahwa aku harus membukanya.
Dan, viola, aku membukanya.

Aku membukanya,
Aku membuka lidahku di gedung berlantai 3.
Di sebuah ruangan yang berisi aku, kamu dan mereka.
Mereka yang membatasi kita ruang untuk bercakap.
Mungkin mereka paham, kita tak boleh terlalu lama bersama.
Tapi aku tidak.
Sungguh, bodohnya aku.
Namun, aku menikmati kebodohanku.

Kebodohan itu kian bertambah,
Seiring dengan perjalanan yang kita tempuh.
Kebodohan itu kini menjadi rasa.
Rasa yang tak bisa aku tahan.
Mungkin juga untukmu.

Dear stranger,

Kamu telah mengisi hari-hariku,
Berhasil mengisi celah dan ruang yang kosong dan sempit.
Tapi ternyata, kamu memperluas ruang itu.
Yang menyebabkan kamu tak lagi pantas kusebut sebagai stranger.

Entah sebutan yang pantas untukmu,
Aku tak tau.
Namun faktanya, tidaklah penting sebuah predikat dalam satu hubungan.
Yang penting hanyalah,
Aku, kamu dan perasaan kita.

Dear you,
The wrong person that I've met,
The wrong person that I falling in love with,
The wrong person with the right feeling,

Thankyou,
Thankyou for every effort you take,
Thankyou for your time you shared with,
Thankyou for the laugh you gave,
Thankyou for the warm hug,
Thankyou for the sweet kisses,
Thankyou for the love that never enough,
Thankyou for coming to my life, and
Thankyou for everything.


- Your forever fatty girl.

No comments:

Post a Comment