Apa yang bisa kalian deskripsikan kalo
kalian denger kata “teman” atau mungkin denger kata “sahabat”? Banyak orang gak
percaya sama salahsatu dari kata itu.
Teman, ya teman. Orang yang mengenalmu,
yang mengetahuimu, yang pernah mengisi harimu, yang telah menemanimu
menghabiskan waktu bersama.
“Teman…. aku berterimakasih pada kalian yang telah menemaniku. Teman terimakasihku ini takkan pernah habis untuk membalas semua yang telah kau berikan untukku. Materi, waktu, kasih sayang…. segalanya.Teman, andaikan waktu bisa kuputar, ingin kembali kulewati semua yang telah kita lewati bersama. Takkan aku sia-siakan waktu bersamamu, Teman.Teman, jika kau telah membaca ini, aku harap kau mengerti. Bahwa sesungguhnya aku tidak bisa mengungkapkan ini, langsung kepadamu. Mengertilah bahwa hanya seorang teman yang bisa memahami ini.”
Ya, sahabat. Bagaimana sulitnya mengerti
sesama dengan berbagai macam perbedaan? Bagaimana menjalani hari-hari dengan
atau tanpa kehadiran sosok seorang sahabat? Ingatkah kalian dengan kata-kata
itu? Kata-kata yang sesungguhnya tidak seharusnya dilontarkan namun bisa
menjadi penghibur bagi kita, menjadi pelipur lara, menggoreskan tawa, menghiasi
hari. Kata-kata yang seolah hanya kita yang mengerti dan tahu apa arti dari
kata tersebut. Ucapan yang menjadi penyemangat, nasihat yang menjadi guru dan
pengalaman bersama yang menjadi kenangan juga pelajaran.
Canda tawa sudah biasa, keluh kesah
sudah menjadi santapan, tangis sedih dan bahagia menjadi pelengkap bagi kita.
Tidak akan ada yang membuat hidupmu menjadi lebih bermakna tanpa kehadiran
seorang sahabat.
“Sahabat…… Terimakasih atas semua yang telah kau bagi bersamaku. Setiap hela nafasmu sangatlah berharga bagiku. Sahabat, kamulah tempat berbagi. Tempat meluapkan semua perasaan yang kurasa. Sahabat, tak henti aku berdoa hanya untukmu, untukku dan kita. Alunan doa yang akan selalu bersama kita dan takkan bisa memisahkan kita. Sahabat, untukmu aku persembahkan ini sebagai pengganti bahu penopang saatku menangis. Sebagai pengganti betapa lelahnya kamu melakukan berbagai macam hal yang tidak seharusnya kamu lakukan bersamaku. Sebagai pengganti banyaknya waktu yang terbuang hanya untuk menemaniku. Sebagai ucapan terimakasih dan syukur atas aku dapatkan sosok dirimu, sosok seorang sahabat yang mungkin tidak akan pernah aku dapatkan dimanapun diriku berada.Sahabat, aku yakin kamu tidak memperdulikan ini. Sahabat, mungkin kamu tidak peduli atas segala susunan kata yang tak berarti ini. Tapi sahabat, hanya inilah bentuk bahwa aku berterimakasih padamu, sahabatku.”
Entah apalagi yang bisa aku sampaikan
untuk kalian kawanku. Entah apalagi yang bisa aku berikan untukmu temanku.
Entah berapa banyak cerita yang dapat aku ceritakan padamu, sahabatku. Entah
berapa tetes airmata yang akan kau hapus dari pipi ini. Entah berapa banyak
hari yang dapat aku lalui bersamamu. Entahlah….. Semoga selama hidupku, kalian
akan selalu ada.
“ Aku ingin kau ada disini, menemaniku saatku sendiri. Ceritakan kisah kita berdua, hingga kau ada disisiku. Dan tak ingin kuberdiri ditengah gelap malam hari ini, karena kuselalu memimpikan kau ada disini. Senyummu, wajahmu, selalu ada didalam setiap mimpi-mimpi indahku. Senyummu, wajahmu, selalu ada didalam setiap kisah indah hidupku” –Summer, Kisah Kita.
xo, hanie.
No comments:
Post a Comment